Page 99 - AR BRIDS 2021 - FINAL - HIRES - 2903
P. 99
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Proyeksi Ekonomi 2022
Economic Projection for 2022
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global
Global Economic Growth Projection
Gelombang baru virus COVID-19 di beberapa negara sehingga The new wave of the COVID-19 virus in several countries,
mengakibatkan adanya lockdown atau pembatasan aktivitas, resulting in activities lockdowns or restrictions, disruptions in
gangguan dalam supply chain, melemahnya konsumsi the supply chain, weakening domestic consumption and rising
domestik dan naiknya tingkat pengangguran menyebabkan unemployment rates caused several world institutions to make
beberapa lembaga dunia melakukan koreksi terhadap correction to world economic growth. The World Bank cut the
pertumbuhan ekonomi dunia. World Bank memangkas estimated global growth to slow down in 2022 by 4.1% as more
perkiraan pertumbuhan global melambat pada 2022 countries begin to let go of their level of fiscal and monetary
sebesar 4,1% karena semakin banyaknya negara yang mulai policy support to cope with the impact of the coronavirus
melepaskan tingkat dukungan kebijakan fiskal dan moneter pandemic, while the IMF projects global economic growth in
untuk mengatasi dampak dari pandemi virus corona, sedangan 2022 and 2023 at 4,4% yoy, higher than World Bank projection.
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada
2022 dan 2023 masing-masing sebesar 4,4% yoy, lebih tinggi
dari proyeksi World Bank.
Advanced Economies (AEs) diperkirakan akan melambat dari Advanced Economies (AEs) are expected to slow down from
5,0% pada tahun 2021 menjadi 3,8% pada tahun 2022. Angka 5.0% in 2021 to 3.8% in 2022. This figure is considered sufficient
tersebut dinilai cukup untuk mengembalikan output agregat to return the aggregate output of developed economies to
ekonomi negara maju ke level pra-pandemi pada tahun pre-pandemic levels in 2023 and complete the recovery cycle
2023 dan menyelesaikan siklus pemulihan (World Bank). (World Bank). United States od America is expected to grow
Amerika diperkirakan akan tumbuh 3,7% pada 2022 (lebih 3.7% in 2022 (lower than the previous projection at 4.2%),
rendah dari proyeksi sebelumnya pada 4,2%), sedangkan IMF while IMF predicts US growth in 2022 and 2023 at 4.0% and
memprediksikan pertumbuhan Amerika pada 2022 dan 2023 2.6%, respectively. In addition, China economic growth will
sebesar 4,0% dan 2,6%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi decrease from around 8.1% in 2021 to 5.1% in 2022 and 5.3%
China akan berkurang dari sekitar 8,1% pada tahun 2021 yoy in 2023 (World Bank), while IMF predicts China growth in
menjadi 5,1% tahun 2022 dan 5,3% yoy pada 2023 (World Bank), 2022 at 4.8% yoy. This is due in part to the pandemic prolonged
sedangkan IMF memprediksikan pertumbuhan China pada effects as well as additional regulatory tightening from Beijing,
2022 sebesar 4,8% yoy. Hal tersebut terjadi karena sebagian supply chain disruption, and heating up global geopolitical
efek pandemi yang masih ada serta pengetatan peraturan pressures. Overall, the World Bank also warned several risks
tambahan dari Beijing, supply chain disruption, dan tekanan such as rising inflation, debt and income inequality that may
geopolitik global yang memanas. Secara keseluruhan, World harm the recovery in developing countries.
Bank juga memperingatkan sejumlah risiko seperti kenaikan
inflasi, utang, dan ketimpangan pendapatan yang dapat
membahayakan pemulihan di negara-negara berkembang.
Laporan Tahunan 2021 98
PT BRI Danareksa Sekuritas