Page 98 - AR BRIDS 2021 - FINAL - HIRES - 2903
P. 98
Management and
Discussion Analysis
APBN 2021) atau telah kembali pada level pra-pandemi pada returned to the pre-pandemic level in 2019 of Rp1,546.1 trillion.
tahun 2019 sebesar Rp1.546,1 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh This was influenced by the improvement in tax revenues from
membaiknya penerimaan pajak dari mayoritas sektor utama the majority of the main sectors that contribute to tax revenue,
penyumbang penerimaan pajak, yang diikuti pemanfaatan followed by the use of high tax stimulus. Realization of state
stimulus perpajakan yang tinggi. Realisasi belanja negara spending reached Rp2,786.8 trillion, increased by 7.4% from
mencapai Rp2.786,8 triliun atau meningkat 7,4% dari realisasi the realization in 2020, in line with the countercyclical State
tahun 2020, sejalan dengan strategi kebijakan APBN yang Budget policy strategy taken by the Government to deal
bersifat countercyclical yang diambil Pemerintah untuk with delta variant emergence in the second half of 2021 and
menangani munculnya varian delta pada paruh kedua tahun to encourage national economic growth amid the COVID-19
2021 serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pandemic. There was a Remaining Budget Financing (SiLPA)
di tengah berlangsungnya dampak pandemi COVID-19. in 2021 of Rp84.9 trillion, much lower than 2020 of Rp245.6
Terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun trillion which was expected to meet the Government pending
2021 sebesar Rp84,9 triliun, jauh lebih rendah dari tahun 2020 obligations to support fiscal consolidation in 2023. In addition,
sebesar Rp245,6 triliun yang diharapkan dapat dimanfaatkan PEN Funds realization as of December 28, 2021, is 88.4% (from
untuk memenuhi kewajiban Pemerintah yang tertunda untuk the ceiling of Rp744.75 trillion) or Rp658.6 trillion. This figure
mendukung konsolidasi fiskal 2023. Selain itu, realisasi Dana was relatively better than the realization in 2020, which was
PEN s.d 28 Desember 2021 yaitu sebesar 88,4% (dari pagu 82.83% or Rp575.8 trillion from the allocation of Rp695.2
Rp744,75 triliun) atau sebesar Rp658,6 triliun. Angka tersebut trillion.
relatif lebih baik dibandingkan dengan realisasi pada 2020
yaitu sebesar 82,83% atau Rp575,8 triliun dari alokasi sebesar
Rp695,2 triliun.
Secara lebih spesifik, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) More specifically, Financial Services Authority (FSA) recorded
mencatatkan pertumbuhan pasar modal pada 2021 berada that capital market growth in 2021 was above the prediction,
di atas perkiraan diiringi jumlah investor yang melonjak accompanied by a very high number of investors and
sangat tinggi serta penghimpunan dana yang mencapai rekor fundraising that reached the highest record. At the end of 2021,
tertinggi selama ini. Pada akhir 2021, IHSG berada di level JCI was at the level of Rp6,581.48 or an increase of 10.08%
Rp6.581,48 atau meningkat 10,08% secara year to date (ytd). year to date (ytd). Meanwhile, the stock market capitalization
Sementara itu, kapitalisasi pasar saham mencapai Rp8.256 reached Rp8,256 trillion, 18.45% higher than the position at the
triliun atau naik 18,45% dibandingkan posisi akhir tahun end of 2020 which was Rp6,970 trillion. Other than that, 2021
2020 yaitu sebesar Rp6.970 triliun. Selain itu, tahun 2021 juga also recorded several new records in trading activity including
mencatatkan beberapa rekor baru pada aktivitas perdagangan the highest daily transaction frequency occurred on August
di antaranya frekuensi transaksi harian tertinggi terjadi pada 9, 2021, which reached 2.14 million transactions, the highest
tanggal 9 Agustus 2021 yang mencapai 2,14 juta kali transaksi, daily transaction volume which reached 50.98 billion shares on
volume transaksi harian tertinggi yang mencapai 50,98 miliar November 9, 2021, and the highest market capitalization which
saham di 9 November 2021, dan kapitalisasi pasar tertinggi reached Rp8,354 trillion on December 13, 2021.
yang mencapai Rp8.354 triliun di 13 Desember 2021.
Sepanjang 2021, OJK telah menerbitkan 53 surat efektif bagi Throughout 2021, Financial Services Authority issued 53
perusahaan yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO) effective letters for companies in conducting Initial Public
dengan fund raised mencapai Rp 61,66 triliun. Perkembangan Offering (IPO) with funds raised reaching Rp61.66 trillion. IPO
dan pertumbuhan IPO diprediksikan akan terus berlanjut development and growth were predicted to continue with the
dengan data terakhir pada 2021 mencatatkan sebanyak 43 latest data in 2021 recorded that 43 prospective companies
calon perusahaan masih dalam proses penawaran umum. are still in the public offering process. Meanwhile, there were
Sementara itu, terjadi peningkatan signifikan jumlah investor significant increase in the number of Capital Market investors
Pasar Modal sepanjang tahun 2021 dengan data terakhir pada throughout 2021 with the latest data in December 2021, the
Desember 2021, jumlah investor telah mencapai 7,49 juta number of investors has reached 7.49 million or an increase of
atau meningkat sebesar 92,99% dibandingkan akhir tahun 92.99% compared to the end of 2020 which was 3.88 million.
2020 yaitu sebesar 3,88 juta. Peningkatan tersebut didominasi The increase was dominated by domestic investors under the
oleh investor domestik yang berumur di bawah 30 tahun yang age of 30 years old which reached around 59.98% of the total
mencapai sekitar 59,98% dari total investor (KSEI, 2022). investors (KSEI, 2022).
Annual Report 2021
97 PT BRI Danareksa Sekuritas