Page 46 - BRIDS IAR 2023_hires
P. 46

Laporan Manajemen
                        Management Report






            Prospek pra pemilu 2024: Kemungkinan dukungan dari   Pre-election outlook for 2024: Potential assistance from
            bantuan sosial, namun likuiditas yang ketat masih bisa   social programs, yet tight liquidity remains a concern.
            menjadi risiko.

            Meskipun  daya  beli  melemah  pada  kuartal-3  2023/  awal   Despite the weakening purchasing power in 33
                                                                                                            rd
            kuartal-4  2023  dan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  yang   Quarter-2023/early  4   Quarter-2023  and  the  increase  in
                                                                               th
            meningkat (rata-rata nasional 3,7%, tahun 2022: 5%), kami   the Provincial Minimum Wage (UMP) (national average
            memperkirakan dukungan dari belanja terkait pemilu   3.7%,  compared  to  2022:  5%),  We  anticipate  ongoing
            akan tetap bertahan pada 1H24 (1 hari 24 jam), terutama   support  from  election-related  expenditures  to  persist  in
            mengingat gabungan peristiwa pemilihan Presiden dan   1 day and 24 hours (1H24). This is especially evident with
            Legislatif  yang  pertama  kali  berlangsung  pada  kuartal-1   the  concurrent  occurrences  of  the  first  Presidential  and
            2024. Selain itu, kami juga memperkirakan belanja   Legislative elections in 1  Quarter 2024. Additionally,
                                                                                    st
            konsumen akan didukung oleh anggaran pemerintah   We foresee consumer spending being supported by a
            yang lebih tinggi untuk perlindungan sosial dan anggaran   higher government budget for social protection and
            subsidi yang berkelanjutan pada tahun 2024. Kami   the continuation of subsidy allocations in 2024. This is
            memperkirakan hal ini akan mendukung daya beli dan   expected  to  enhance  purchasing  power  and  benefit  the
            memberikan manfaat bagi sektor Konsumen, Rokok, dan   Consumer, Cigarette, and Telecommunication sectors.
            Telekomunikasi.
            Terkait likuiditas perbankan, data terakhir menunjukkan   Concerning  banking  liquidity,  recent  data  indicates
            pertumbuhan uang beredar (M2) masih akan melambat,   that money supply (M2) growth is expected to continue
            mencapai level terendah 3% (y-on-y) pada November 2023,   slowing  down,  reaching  a  low  level  of  3%  (y-on-y)  in
            dan LDR perbankan mencapai 83% dengan 4 bank besar   November 2023, while the Loan to Deposit Ratio (LDR)
            pada level 89%. Bank Indonesia telah mendukung likuiditas   for banks stood at 83%, with the four major banks at 89%.
            melalui kebijakan makroprudensial yang berdampak   Bank Indonesia has been bolstering liquidity through
            pada penurunan  Reserve Requirement Ratio (RRR)   macroprudential policies, leading to the reduction of
            bank-bank  besar.  Kami  melihat  bahwa  BI  kemungkinan   Reserve Requirement Ratio (RRR) for major banks. We
            akan mengadopsi kebijakan likuiditas yang lebih umum   anticipate  that  BI  may  adopt  more  generalized  liquidity
            (misalnya pemotongan GWM) ketika pertumbuhan kredit   policy, (such as cutting the Statutory Reserves (GWM)), if
            mengalami perlambatan yang signifikan.            credit growth experiences a significant slowdown.
            Prospek pertumbuhan pasca pemilu                  Post-election growth outlook
            Kami melihat prospek pertumbuhan pasca pemilu yang   We anticipate that post-election growth prospects, driven
            didorong oleh rencana dan kebijakan pembangunan   by the new government's development plans and policies,
            pemerintah baru akan menjadi pendorong yang       will  play  a  significant  role  in  driving  the  market  in  2024.
            lebih  penting  bagi  pasar  pada  tahun  2024.  Prospek   The economic growth outlook following the election will
            pertumbuhan ekonomi pasca pemilu akan bergantung   hinge on the election results and government formation
            pada hasil pemilu dan pembentukan pemerintahan    in October 2024. However, We believe that the domestic
            pada Oktober 2024. Namun demikian, kami memandang   growth  outlook  from  fiscal  year  2024  onwards  will  be
            bahwa prospek pertumbuhan dalam negeri mulai      supported by heightened government expenditure,
            tahun  fiskal  2024  dan  seterusnya  akan  didukung  oleh   reflecting  the  policy  of  the  new  government  during  its
            peningkatan belanja pemerintah, yang akan menjadi   initial term. This is evident as all candidates have outlined
            kebijakan pemerintahan baru pada masa jabatan     a GDP growth target of over 5.5%, emphasizing strategic
            pertamanya, mengingat seluruh kandidat menyebutkan   spending allocations towards social programs, education,
            target pertumbuhan PDB >5,5% dengan prioritas belanja   and fostering growth within the manufacturing sector
            strategis pada belanja sosial dan pendidikan serta   through downstream initiatives.
            pertumbuhan sektor manufaktur melalui hilirisasi.

            Kami  menilai  bahwa  peningkatan  belanja  pemerintah   In  our  evaluation,  We  find  that  a  rise  in  government
            adalah hal yang realistis ketika membandingkan anggaran   expenditure is plausible when comparing Indonesia's
            pemerintah dengan anggaran negara-negara berkembang   budget with the other emerging Asian economies. Our
            di Asia yang menunjukkan bahwa belanja Indonesia   analysis reveals that Indonesia's spending has been more
            lebih konservatif (dibandingkan  peers)  pada  2018-2022   conservative compared to its peers during the period of
            (defisit  anggaran  pada  10  bulan  pertama  tahun  2023  juga   2018 to 2022 (the budget deficit in the first ten months of
            cenderung lebih konservatif dibandingkan peers).  2023 is also likely to be more conservative than the peers).






                                       PT BRI Danareksa Sekuritas  46  Laporan Tahunan Terintegrasi 2023
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51