Page 110 - AR BRIDS 2022 - EBOOK - FINAL
P. 110
PT BRI DANAREKSA SEKURITAS
Laporan Tahunan Terintegrasi 2022
global sehingga mendorong tingkat risiko yang tercermin which elevated the level of risk, as evidenced by Indonesia
dari Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia sempat 5-year Credit Default Swap (CDS), which had reached
mencapai ke level 167 bps atau naik sebesar 92 bps 167 bps or an increase of 92 bps from the end of 2021.
dari akhir tahun 2021. Selain itu, menguatnya US Dolar Moreover, the strengthening of the US Dollar against
terhadap berbagai mata uang lain akibat agresifitas The various other currencies due to the Fed’s aggressiveness
Fed dalam menaikkan suku bunga acuan mendorong in raising interest rates pushed the Rupiah exchange
nilai tukar Rupiah turut melemah. Bank Indonesia pun rate to weakened. Furthermore, Bank Indonesia also
melakukan berbagai kebijakan moneternya untuk menjaga conducted a variety of monetary policies to maintain the
nilai tukar Rupiah serta inflasi dengan menaikkan suku Rupiah exchange rate and inflation by increasing the 7
bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) benchmark rate by 200
200 bps selama tahun 2022 menjadi 5,50%. bps in 2022 to 5.50%.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN yang sudah mulai melandai menjelang akhir tahun to decrease by the end of 2022, along with sentiment
With Global and national inflation growth rates begin
Dengan laju pertumbuhan inflasi global dan domestik
of a more limited rise in interest rates in 2023 from
2022, serta adanya sentimen kenaikan suku bunga yang
various central banks, investor risk appetite is slowly
lebih terbatas di tahun 2023 oleh berbagai bank sentral,
mendorong risk appetite investor perlahan pulih. Yield
and closed at 6.94% along with 5-year Credit Default
Surat Berharga Negara (SBN) 10-tahun pun kembali recovered. The SBN 10-year yield also decreased again
mengalami penurunan dan ditutup di level 6,94% di Swap (CDS) which had reached 104 by the end of 2022.
akhir tahun 2022. Credit Default Swap (CDS) 5 tahun juga In addition, while foreign investors still registered a total
kembali turun menjadi 104 di akhir tahun 2022. Selain itu, net outflow of Rp129,5 trillion in 2022, however foreign
investor asing, meskipun masih mencatatkan net outflow investors began inflows of Rp23,70 trillion and Rp25,26
secara total sebesar Rp129,15 triliun di tahun 2022, namun trillion in November and December. The return on foreign
di bulan November dan Desember investor asing telah investment is also attributable to the strength of the
mulai melakukan inflow masing-masing sebesar Rp23,70 Indonesian economy despite uncertainty in 2022.
triliun dan Rp25,26 triliun. Kembalinya inflow dari investor
asing ini juga didorong oleh masih solidnya ekonomi
Indonesia di tengah ketidakpastian di tahun 2022.
Penerbitan obligasi korporasi di tahun 2022 tercatat The issuance of Company bonds in 2022 was much better
jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. compared to previous years. The issuance of bonds
Tercatat, penerbitan obligasi selama tahun 2022 adalah during 2022 was noted to have increased to Rp152 trillion
sebesar Rp152 triliun atau tumbuh 46% dibandingkan or a 46% compared to the previous year. As in 2021, most
tahun 2021. Sama dengan tahun 2021 lalu, penerbitan company bond issuance in 2022 occured over a period of
obligasi korporasi di tahun 2022 ini paling banyak terjadi 1-year tenor to a 3-year tenor. By sector, the top issuers
di tenor 1-tahun hingga tenor 3-tahun. Berdasarkan were in the financial institutions sector. With a high level
sektor, emiten yang paling banyak menerbitkan adalah of liquidity in the banking sector, the number of issuances
dari sektor institusi keuangan. Dengan masih tingginya from the banking sector has not yet recovered. Thus, with
likuiditas di perbankan, maka jumlah penerbitan dari regard to outstanding, it is different from previous years
sektor perbankan masih belum pulih. Sehingga, dari sisi which were dominated by banks, in 2022 the outstanding
outstanding berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya were dominated by financial institutions. At the same
yang didominasi oleh perbankan, di tahun 2022 jumlah time, on the basis of ratings, issuers emitted on the
outstanding didominasi oleh institusi keuangan. primary market are issuers with AAA and A+ ratings. On
Sementara itu, berdasarkan rating, emitan yang the basis of the group of investors on the primary market,
menerbitkan di pasar perdana adalah emiten dengan the groups of investors that collected the most bonds
rating AAA dan A+. Berdasarkan kelompok investor di from companies on the primary market were investment
pasar perdana, kelompok investor yang paling banyak managers, financial institutions and insurance companies.
mengumpulkan obligasi korporasi di pasar perdana
adalah manajer investasi, institusi keuangan, serta
perusahaan asuransi.
108