Page 39 - AR BRIDS 2021 - FINAL - HIRES - 2903
P. 39
Laporan Manajemen
Di sisi lain, biaya operasional Perusahaan selama periode yang On the other hand, the Company’s operating costs during the
sama tercatat sebesar Rp243,68 miliar, atau turun 36,49% dari same period were recorded at Rp243.68 billion or decreased by
tahun 2020. Penurunan biaya operasional pada tahun 2021 36.49% from 2020. The decrease in the Company’s operating
disebabkan Perusahaan telah membukukan seluruh biaya costs in 2021 was due to the Company recorded all all costs for
atas kerugian penurunan nilai (CKPN) pada periode tahun impairment losses (CKPN) in 2020 Fiscal Year period. Labor costs
buku 2020. Biaya tenaga kerja merupakan komponen biaya are the largest cost with a value of Rp150.33 billion, or 61.69%
terbesar dengan nilai mencapai Rp150,33 miliar, atau 61,69% of the total operational costs. With the figure of total revenues
dari total biaya operasional. Dengan postur total pendapatan and operating costs, the Company recorded operating income
dan biaya operasional tersebut, Perusahaan mencatatkan of Rp124.63 billion. With other income consisting of asset
laba operasional sebesar Rp124,63 miliar. Dengan pendapatan recovery income of Rp15.60 billion, income from interest and
lain-lain yang terdiri dari pendapatan asset recovery sebesar demand deposits of Rp7.29 billion, loss on foreign exchange
Rp15,60 miliar, pendapatan atas bunga penempatan dan jasa of Rp139.41 million, as well as interest expense and bank fees
giro sebesar Rp7,29 miliar, kerugian atas kurs sebesar Rp139,41 of Rp20.37 billion, the Company recorded profit before tax of
juta, serta biaya bunga pinjaman dan biaya bank sebesar Rp117.59 billion.
Rp20,37 miliar, Perusahaan mencatatkan laba sebelum pajak
sebesar Rp117,59 miliar.
Perusahaan menutup tahun buku 2021 dengan Laba Bersih The Company closed 2021 Fiscal Year with Net Profit of Rp94.65
sebesar Rp94,65 miliar yang merupakan pencapaian Laba billion, which was the highest Net Profit achievement by the
Bersih tertinggi sejak Perusahaan berdiri, setelah selama Company, after recording Net Loss for 3 consecutive years,
3 tahun berturut-turut mencatatkan Rugi Bersih, yaitu which was Rp126.04 billion in 2018, Rp92.99 billion in 2019 and
Rp126,04 miliar di 2018, Rp92,99 miliar di 2019 dan Rp238,49 Rp238.49 billion in 2020. With this achievement, the Return on
miliar di 2020. Dengan pencapaian tersebut, Rasio Return Assets (ROA) and Return on Equity (ROE) ratios also increased
on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) juga mengalami to 10.10% and 33.67%, respectively. Also, the ratio of operating
peningkatan masing-masing menjadi 10,10% dan 33,67%. expenses to operating income (BOPO) also experienced
Bukan hanya itu, rasio biaya operasional terhadap pendapatan significant improvement from 159.87% in 2020 to 66.16% in
operasional (BOPO) juga mengalami perbaikan yang signifikan 2021, reflecting the Company’s success in increasing business
dari 159,87% di tahun 2020 menjadi 66,16% di tahun 2021, capacity in line with the established business strategy.
menggambarkan bahwa Perusahaan melakukan efisiensi
dalam sisi biaya dan berhasil meingkatkan kapasitas bisnis
dengan peningkatan pendapatan usaha.
Dari sisi kinerja non-keuangan, Perusahaan berada di In terms of non-financial performance, the Company is in
peringkat 3 diantara Perusahaan Efek dalam kegiatan bisnis the 3rd rank among Securities Companies in the equity
equity underwriting dengan market share sebesar 13,70%. underwriting industry with market share of 13.70%. Meanwhile,
Sementara untuk kegiatan Corporate Bond Underwriting, for Corporate Bond Underwriting business, the Company is
Perusahaan berada di peringkat 4 dengan market share ranked 4 with market share of 8.50% in 2021.
sebesar 8,50% di tahun 2021.
Perusahaan berada di peringkat 28 dalam kegiatan Equity The Company is in 28th position in Equity Brokerage activities
Brokerage dengan total nilai transaksi sebesar Rp68,9 triliun with total transaction value of Rp68.9 trillion during 2021
selama tahun 2021, atau dengan market share sebesar 1,04%. or with market share of 1.04%. Transaction value from retail
Nilai transaksi dari nasabah ritel mencapai Rp40,81 triliun, customers reached Rp40.81 trillion, up 30.00% compared to
naik 30,00% dibandingkan dengan nilai transaksi di tahun the transaction value in 2020, and for institutional customers,
2020, dan untuk nasabah institusi, nilai transaksi naik 3,00% the transaction value increased by 3.00% to Rp28.1 trillion
menjadi Rp28,1 triliun selama periode yang sama. Di sisi lain, during the same period. On the other hand, the Company
Perusahaan berada di peringkat 2 diantara Perusahaan Efek reaches 2nd rank among Securities Companies in Government
dalam kegiatan bisnis Government Bond Brokerage dengan Bond Brokerage business with market share of 13.82% and
Laporan Tahunan 2021 38
PT BRI Danareksa Sekuritas