Page 42 - AR BRIDS 2021 - FINAL - HIRES - 2903
P. 42
Management Report
Lembaga keuangan dunia seperti World Bank memproyeksikan World financial institutions such as the World Bank project
pertumbuhan global akan melambat pada 2022 dibandingkan that global growth will slow down in 2022 compared to 2021,
tahun 2021 yaitu sebesar 4,1% yoy karena pertimbangan which is 4.1% YoY due to the consideration of various risks at
berbagai risiko di tingkat global serta semakin banyaknya the global level and the increasing number of countries that
negara yang mulai melepaskan tingkat dukungan kebijakan are starting to release their level of fiscal and monetary policy
fiskal dan moneter untuk mengatasi dampak pandemi support to overcome the impact of the COVID-19 pandemic,
Covid-19, sedangkan IMF memproyeksikan pertumbuhan while IMF projects global economic growth in 2022 at 4.4% YoY,
ekonomi global pada 2022 sebesar 4,4% yoy, lebih tinggi dari higher than the World Bank’s projection.
proyeksi World Bank.
Pada tingkat domestik, BRI Danareksa Sekuritas At the domestic level, BRI Danareksa Sekuritas projects that
memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2022 akan berada economic growth in 2022 will be in the range of 4.65% - 4.95%
pada rentang 4,65% - 4,95% secara tahunan, artinya lebih Year on Year, which reflects a better condition than 2021. This
baik dari tahun 2021. Angka tersebut telah mengantisipasi figure is anticipating the increase in Covid-19 cases which
peningkatan kasus COVID-19 yang dapat berlanjut selama TW could continue during Q1-2022 and re-suppress consumption
I-2022 dan kembali menekan pertumbuhan konsumsi. Meskipun growth. However, amid various risks that may arise in 2022,
demikian, di tengah berbagai risiko yang mungkin muncul pada we analyze that Indonesia currently has good economic
tahun 2022, kami menilai saat ini Indonesia memiliki kondisi fundamentals, both seen from the internal and external
fundamental ekonomi yang baik dilihat dari neraca internal balance sheets, as well as various monetary and fiscal policy
maupun negara eksternal serta berbagai instrumen kebijakan instruments that have been properly prepared and will be
moneter dan fiskal yang sudah disiapkan secara mumpuni able to absorb the potential of the various potential sector
akan dapat menyerap potensi dari berbagai sektor potensial if Covid-19 control can be maintained. Sectors that will still
apabila pengendalian COVID-19 dapat terjaga. Sektor-sektor have potential in 2022 include sectors related to green energy
yang masih akan potensial di tahun 2022 antara lain adalah such as bio-based products, New and Renewable Energy
: sektor yang berkaitan dengan green energy seperti bio- (EBT), metal mining, plantations; digital-related sectors such
based products, Energi Baru Terbarukan (EBT), pertambangan as telecommunications, media, technology, Data Center,
logam, perkebunan; sektor yang berkaitan dengan digital digital banking, Non-Fungible Token (NFT); sectors related to
seperti telekomunikasi, media, teknologi, Data Center, digital improving community mobility such as food and beverage,
banking, Non Fungible Token (NFT); sektor yang berkaitan transportation, retail, and tourism; as well as other sectors
dengan perbaikan mobilitas masyarakat seperti makanan such as banking, property, pharmacy, and construction.
dan minuman, transportasi, ritel dan pariwisata; serta sektor
lainnya seperti perbankan, properti, farmasi, dan konstruksi.
Transaksi saham di pasar modal sepanjang tahun 2021 Stock transactions in the capital market throughout 2021
menunjukkan dominasi investor ritel dibandingkan dengan indicate the dominance of retail investors compared to
investor institusi dengan nilai transaksi sebesar 56% dari total institutional investors with the transaction value of 56% of total
transaksi. Nilai rata-rata transaksi harian saham selama tahun transactions. The average value of daily stock transactions
2021 mencapai Rp13,3 triliun, atau naik 45% dari tahun 2020 during 2021 reached Rp13.3 trillion, or increased by 45%
sebesar Rp9,2 triliun. Dengan kata lain, transaksi investor from 2020 of Rp9.2 trillion. In other words, retail investor
ritel berkontribusi sebesar Rp7,5 triliun per hari selama tahun transactions contributed Rp7.5 trillion per day during 2021.
2021. Tren kenaikan nilai transaksi tersebut diproyeksikan The upward trend in transaction value is projected to continue
akan kembali berlanjut di tahun 2022 dan dengan kondisi in 2022 and with economic conditions getting better, the
perekonomian yang semakin membaik, nilai transaksi investor transaction value of institutional investors has the potential to
institusi berpotensi untuk dapat bersaing dengan investor ritel compete with retail investors in 2022.
di tahun 2022.
Annual Report 2021
41 PT BRI Danareksa Sekuritas