Page 145 - BRIDS IAR 2023_hires
P. 145
Prospek Pasar Obligasi
Bond Market Outlook
Memasuki semester I tahun 2024, yield SBN berpotensi As We step into the first semester of 2024, there's a
mengalami peningkatan volatilitas, terutama dipengaruhi likelihood of heightened volatility in SBN yields, primarily
oleh risiko melemahnya perekonomian global. Dalam influenced by the risk of a global economic slowdown.
pandangan kami, beberapa faktor mitigasi siap untuk However, We believe several measures are in place
mengatasi volatilitas ini: (1). Inisiatif front-loading di awal to mitigate this volatility: (1). Initiatives front-loading
tahun, (2). Komitmen BI untuk menjaga stabilitas nilai at the beginning of the year, (2). Bank Indonesia's (BI)
tukar, (3). Kondisi makroekonomi yang diharapkan dapat commitment to maintaining exchange rate stability, (3).
memberikan ketahanan, dan (4). penyelenggaraan pemilu Macroeconomic conditions expected to offer resilience,
tahun 2024 yang diharapkan dapat berjalan lancar dan and (4). The smooth and peaceful conduct of the 2024
damai serta memberikan dampak positif baik terhadap elections, anticipated to positively impact both the
perekonomian maupun pasar obligasi. economy and the bond market.
Saat kita bertransisi ke semester kedua, ada kemungkinan As we progress into the second semester, there's a possibility
penurunan suku bunga semakin intensif, sehingga of intensified interest rate cuts, potentially serving as a
menjadi katalis potensial bagi pasar obligasi. Namun, kita catalyst for the bond market. However, We must remain
harus tetap waspada terhadap kondisi perekonomian vigilant regarding global economic conditions and the
global dan hasil pemilu AS. Dengan asumsi penurunan results of the U.S election. Assuming Bank Indonesia (BI)
suku bunga BI berkisar antara 50 hingga 75 basis poin rate cut ranging from 50 to 75 basis points, and with the
dan dengan yield US Treasury yang dipertahankan yield US Treasury maintained between 3.50% to 4.50%, the
pada kisaran 3,50% hingga 4,50%, ekspektasi yield SBN expected range for SBN yields is projected to be between
diperkirakan akan berada pada kisaran 6,15% hingga 6.15% to 6.60%. Additionally, the anticipated movement of
6,60%. Selanjutnya, antisipasi pergerakan yield SBN dan SBN and US Treasury yields is expected to range from 210
US Treasury diperkirakan akan berada pada kisaran 210 to 265 basis points throughout 2024.
hingga 265 basis poin sepanjang tahun 2024.
Dengan target defisit anggaran sebesar 2,29% yang With a 2024 budget deficit target of 2.29%, the
ditetapkan pada tahun 2024, pemerintah diperkirakan government is projected to require Rp1,250 trillion in
memiliki kebutuhan pendanaan sebesar Rp1.250 triliun. funding. It is anticipated that a combination of domestic
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diharapkan and global funding will be utilized, with domestic
terdapat kombinasi pendanaan dalam negeri dan global, sources contributing approximately Rp1,111 trillion, and
dengan sumber dalam negeri memberikan kontribusi global funding estimated at Rp138 trillion. For private
sekitar Rp1.111 triliun dan pendanaan global diperkirakan entities, it's estimated that corporate bonds and sukuk
mencapai Rp138 triliun. Di sisi swasta, obligasi korporasi reaching maturity in 2024 with total around Rp129 trillion.
dan sukuk yang jatuh tempo pada tahun 2024 Considering the economic growth hurdles and pressure
diperkirakan berjumlah sekitar Rp129 triliun. Mengingat from benchmark interest rates, the projected overall
tantangan pertumbuhan ekonomi dan tekanan suku issuance for the next year is estimated at Rp135 trillion. The
bunga acuan, proyeksi penerbitan keseluruhan untuk largest supply is anticipated in the third and 4 quarters,
th
tahun depan diperkirakan sebesar Rp135 triliun. Pasokan at 30% and 26%. In terms of rating, AAA-rated bonds and
tertinggi diperkirakan terjadi pada kuartal ketiga dan sukuk maturing account for Rp62 trillion, while A+-rated
keempat, masing-masing sebesar 30% dan 26%. Dari segi bonds with a total of Rp23 trillion.
peringkat, obligasi dan sukuk dengan peringkat AAA yang
akan jatuh tempo bernilai Rp62 triliun, sedangkan obligasi
dengan peringkat A+ berjumlah Rp23 triliun.
PT BRI Danareksa Sekuritas 145 Integrated Annual Report 2023