Page 142 - BRIDS IAR 2023_hires
P. 142
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Prospek pra pemilu 2024: kemungkinan dukungan dari Pre-election outlook for 2024: Potential assistance from
bantuan sosial, namun likuiditas yang ketat masih bisa social programs, yet tight liquidity remains a concern
menjadi risiko
Meskipun daya beli melemah pada kuartal-3 2023/ awal Despite the weakening purchasing power in 3 rd
kuartal-4 2023 dan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang quarter-2023/early 4t quarter-2023 and the increase in
h
meningkat (rata-rata nasional 3,7%, tahun 2022: 5%), kami the Provincial Minimum Wage (UMP) (national average
memperkirakan dukungan dari belanja terkait pemilu 3.7%, Year 2022: 5%), We anticipate ongoing support
akan tetap bertahan pada 1H24 (1 hari 24 jam), terutama from election-related expenditures to persist in 1 day
mengingat gabungan peristiwa pemilihan Presiden dan and 24 hours (1 day 24 hours). This is especially evident
Legislatif yang pertama kali berlangsung pada kuartal-1 with the concurrent occurrences of the first Presidential
2024. Selain itu, kami juga memperkirakan belanja and Legislative elections in 1 quarter 2024. Additionally,
st
konsumen akan didukung oleh anggaran pemerintah We foresee consumer spending being supported by a
yang lebih tinggi untuk perlindungan sosial dan anggaran higher government budget for social protection and
subsidi yang berkelanjutan pada tahun 2024. Kami the continuation of subsidy allocations in 2024. This is
memperkirakan hal ini akan mendukung daya beli dan expected to enhance purchasing power and benefit the
memberikan manfaat bagi sektor Konsumen, Rokok, dan Consumer, Cigarette, and Telecommunication sectors.
Telekomunikasi.
Terkait likuiditas perbankan, data terakhir menunjukkan Concerning banking liquidity, recent data indicates that
pertumbuhan uang beredar (M2) masih akan melambat, money supply (M2) growth is expected to continue slowing
mencapai level terendah 3% y-on-y pada November 2023, down, reaching a low level of 3% y-on-y in November 2023,
dan LDR perbankan mencapai 83% dengan 4 bank besar while the Loan to Deposit Ratio (LDR) for banks stood at
pada level 89%. Bank Indonesia telah mendukung likuiditas 83%, with the four major banks at 89%. Bank Indonesia has
melalui kebijakan makroprudensial yang berdampak been bolstering liquidity through macroprudential policies,
pada penurunan Reserve Requirement Ratio (RRR) leading to the reduction of Reserve Requirement Ratio
bank-bank besar. Kami melihat bahwa BI kemungkinan (RRR) for major banks. We anticipate that BI may adopt
akan mengadopsi kebijakan likuiditas yang lebih umum more generalized liquidity policy, (such as cutting the
(misalnya pemotongan Giro Wajib Minimum (GWM)) Statutory Reserves (GWM)), if credit growth experiences a
ketika pertumbuhan kredit mengalami perlambatan yang significant slowdown.
signifikan.
Prospek Pertumbuhan Pasca Pemilu Post-election growth outlook
Kami melihat prospek pertumbuhan pasca pemilu yang We anticipate that post-election growth prospects, driven
didorong oleh rencana dan kebijakan pembangunan by the new government's development plans and policies,
pemerintah baru akan menjadi pendorong yang lebih will play a significant role in driving the market in 2024.
penting bagi pasar pada tahun 2024. Prospek pertumbuhan The economic growth outlook following the election will
ekonomi pasca pemilu akan bergantung pada hasil pemilu hinge on the election results and government formation
dan pembentukan pemerintahan pada Oktober 2024. in October 2024. However, We believe that the domestic
Namun demikian, kami memandang bahwa prospek growth outlook from fiscal year 2024 onwards will be
pertumbuhan dalam negeri mulai tahun fiskal 2024 dan supported by heightened government expenditure,
seterusnya akan didukung oleh peningkatan belanja reflecting the policy of the new government during its
pemerintah, yang akan menjadi kebijakan pemerintahan initial term. This is evident as all candidates have outlined
baru pada masa jabatan pertamanya, mengingat seluruh a GDP growth target of over 5.5%, emphasizing strategic
kandidat menyebutkan target pertumbuhan PDB >5,5% spending allocations towards social programs, education,
dengan prioritas belanja strategis pada belanja sosial and fostering growth within the manufacturing sector
dan pendidikan serta pertumbuhan sektor manufaktur through downstream initiatives.
melalui hilirisasi.
Kami menilai bahwa peningkatan belanja pemerintah In our evaluation, We find that a rise in government
adalah hal yang realistis ketika membandingkan anggaran expenditure is plausible when comparing Indonesia's
pemerintah dengan anggaran negara-negara berkembang budget with the other emerging Asian economies. Our
di Asia yang menunjukkan bahwa belanja Indonesia analysis reveals that Indonesia's spending has been more
lebih konservatif (dibandingkan) pada 2018-2022 (defisit conservative compared to its peers during the period of
anggaran pada bulan Oktober tahun 2023 juga cenderung 2018 - 2022 (the budget deficit in October, 2023 is also likely
lebih konservatif dibandingkan peers). to be more conservative than the peers).
PT BRI Danareksa Sekuritas 142 Laporan Tahunan Terintegrasi 2023