Page 115 - BRIDS IAR 2023_hires
P. 115
Tinjauan Industri Pasar Modal
Capital Market Industry Overview
Tinjauan Kondisi Pasar Saham 2023
Equity Market Outlook 2023
Kondisi pasar saham global pada tahun 2023 diwarnai In 2023, the global equity market condition was
oleh volatilitas atas adanya perubahan narasi pasar antara characterized by volatility, stemming from the fluctuating
kekhawatiran akan masih tingginya tingkat inflasi di AS market narrative between concerns about the persistence
dan kekhawatiran lanjutan bahwa perekonomian global of high inflation in the US and ongoing concerns of a global
akan mengalami resesi. Dengan perpindahan antara recession. With the shift between these two narratives,
kedua narasi tersebut, pasar saham global melihat data global equity markets relied on monthly inflation data
inflasi bulanan dan kebijakan suku bunga AS sebagai and US interest rate policy as short-term benchmarks.
acuan jangka pendek. Sementara itu, kondisi geopolitik Meanwhile, heightened geopolitical tensions due to the
yang meningkat akibat konflik di Gaza/ Palestina juga conflict in Gaza/Palestine also contributed to increased
mengakibatkan semakin meningkatnya volatilitas dan volatility and risk in 4 quarter-2023. The U.S stock
th
risiko pada kuartal-4 2023. Pasar saham AS berhasil market experienced an increase, with the benchmark
mencatatkan peningkatan dengan indeks acuan S&P500 S&P500 index rising to 4,770 (24.2% y-on-y), as market
naik ke level 4.770 (24,2% y-on-y), setelah pada akhir confidence grew towards the end of the year, supported
tahun pasar mendapatkan keyakinan bahwa tingkat by signs of easing inflation rates and indications from The
inflasi semakin mereda dan The Federal Reserve (The Fed) Federal Reserve (The Fed) about potential lowering of the
mengisyaratkan akan menurunkan tingkat suku bunga benchmark interest rate in 2024.
acuan pada tahun 2024.
Kondisi pasar saham Indonesia selain terdampak oleh Indonesia's stock market, in addition to being influenced
narasi global, juga diwarnai oleh kondisi pertumbuhan by the global narrative, was also marked by limited
perekonomian dan laba emiten yang terbatas. Walaupun economic and earnings growth. Despite the Indonesia’s
perekonomian Indonesia tumbuh secara stabil pada economy maintaining steady growth at approximately
kisaran 5% (untuk pertumbuhan PDB riil) dan nilai tukar 5% (for the growth of real GDP) and the Rupiah exchange
mata uang Rupiah stabil di kisaran Rp14.670-15.940/ rate stabilizing at around Rp14,670-15,940/USD, these
USD, kondisi makroekonomi tersebut tidak cukup untuk macroeconomic circumstances did not lead to increased
mendorong pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi net profit growth compared to the previous year (around
dibandingkan tahun sebelumnya (di kisaran 7-8%) 7-8%) and consequently failed to attract substantial
sehingga belum cukup untuk menarik dana investor asing inflows of foreign investors' funds into the stock market.
untuk masuk dengan lebih deras ke pasar saham. Pada By the end of 2023, the Composite Stock Price Index (CSPI)
akhir tahun 2023, IHSG berhasil ditutup menguat 6,2% closed at 6.2% y-on-y higher at the level of 7,273, supported
y-on-y pada level 7.273 dengan didorong oleh harapan by anticipations of improved growth in 2024 and stable
atas perbaikan pertumbuhan di tahun 2024 dan kondisi political conditions towards the General Election in
politik yang stabil menjelang Pemilu pada Februari 2024. February 2024.
Sepanjang tahun 2023 pasar saham mencatatkan rata- Throughout 2023, the stock market registered an average
rata volume transaksi harian sebanyak 19,8 juta lembar daily transaction volume of 19.8 million shares. Regarding
saham. Dari sisi likuiditas, rata-rata harian nilai transaksi liquidity, the average daily value of stock market
pasar saham Januari hingga Desember 2023 tercatat transactions from January to December 2023 amounted
sebesar Rp10,75 triliun (turun 26,9% y-on-y). Sementara to Rp10.75 trillion (a decrease of 26.9% y-on-y). Meanwhile,
itu, aliran modal asing keluar (net outflow) sebesar Rp6,2 foreign capital experienced a net outflow of Rp6.2 trillion
triliun pada tahun 2023. in 2023.
Awal tahun 2023, perdagangan Indeks Harga Saham In early 2023, the Composite Stock Price Index (CSPI)
Gabungan (IHSG) melemah ke level 6.839 (-0,16% y-to-d) trading weakened to the level 6,839 (-0.16% y-to-d) by the
pada akhir Januari 2023 dan melemah kembali pada end of January 2023. It further declined in mid-February
pertengahan Februari 2023 yang dipicu oleh oleh 2023 due to investor caution following the Fed's policy,
kewaspadaan investor dengan kebijakan The Fed yang which was expected to raise interest rates after U.S inflation
diperkirakan akan menaikkan suku bunga setelah data data in January 2023 reached 6.4% on an annualized basis,
inflasi AS bulan Januari 2023 mencapai 6,4% secara exceeding the market expectation of 6.2%. Meanwhile,
PT BRI Danareksa Sekuritas 115 Integrated Annual Report 2023