Page 134 - AR BRIDS 2022 - EBOOK - FINAL
P. 134
PT BRI DANAREKSA SEKURITAS
Laporan Tahunan Terintegrasi 2022
2. Tema Domestik Sekular (Secular Domestic Trend) : 2. Secular Domestic Trend: Keep Moving Forward
Tetap Bergerak Maju
Kami mengamati ada beberapa tren domestik We observe that there are several major secular
sekuler utama yang akan terus berlanjut. Meskipun domestic trends that are going to continue. While the
pemilu tahun 2024 mungkin memberikan risiko bagi 2024 election may pose a risk to the sustainability of
keberlanjutan proyek-proyek di sektor ini, akibat projects in this sector as a result of changes in the
perubahan siklus belanja modal dan investasi, tren capital and investment cycle, we believe this secular
domestik sekuler ini menurut pandangan kami akan domestic trend will continue. We see areas related
terus berlanjut. Kami melihat sektor-sektor yang to the development of Electric Vehicles (EV), such
berkaitan dengan pengembangan kendaraan listrik as nickel products and their treatment for battery
(EV), seperti komoditas nikel dan pemrosesannya development as one of the most beneficial sectors of
untuk pengembangan baterai merupakan salah satu this theme. At the same time, enhanced Community
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN meningkatnya kembali mobilitas masyarakat dapat and mall operators (shopping centre).
sektor yang paling diuntungkan dari Tema ini. Adapun
mobility may benefit related sectors, such as toll roads
menguntungkan sektor-sektor terkait, seperti jalan tol
dan operator pusat perbelanjaan (Mall).
3. Dinamika Restorasi Sektor (Sector Restoration 3. Sector Restoration Dynamics: High Risk with Promising
Dynamics) : Risiko Tinggi dengan Imbal Hasil Returns
Menjanjikan
Kami mendefinisikan tema ini berdasarkan 3 We define this theme based on 3 characteristics:
karakteristik: konsolidasi, efisiensi biaya, dan fokus consolidation, cost efficiency, and focus on
pada profitabilitas. Kami berpandangan bahwa profitability. We believe that restrictions to the
pembatasan mobilitas masyarakat selama pandemi mobility of individuals during the COVID-19 pandemic
Covid-19 telah mempercepat adopsi teknologi di have accelerated the adoption of technology across
seluruh segmen, sehingga menguntungkan pemain all segments, which benefits actors with an integrated
dengan ekosistem yang tepat dan terintegrasi. ecosystem. Selling pressure in the era of tighter global
Tekanan jual pada era pengetatan likuiditas global liquidity throughout 2022 due to investor concerns
sepanjang 2022 akibat kekhawatiran investor perihal about profitability has led to companies in this sector
profitabilitas, telah membuat perusahaan-perusahaan (Technology, Telecommunications and Digital Banks)
di sektor ini (Teknologi, Telekomunikasi, dan Bank on greater emphasis on profitability and efficiency.
Digital) mengarahkan fokus yang lebih baik kepada Entering 2023, we see moderating global interest
profitabilitas dan efisiensi. Memasuki tahun 2023, rates and inflation as the major catalyst for recovering
kami melihat moderasi tingkat suku bunga global dan stock performance in this sector both globally and
inflasi dapat menjadi katalis utama bagi pemulihan domestically.
performa saham di sektor ini baik secara global
maupun domestik.
Melalui pendekatan Top-Down, kami memperkirakan Using a Top-Down approach, we estimate the average
pertumbuhan laba rata-rata perusahaan di BEI sebesar profit growth of companies on the IDX of 3.6% with
3,6% dengan valuasi pasar kembali ke rata-rata 15,4x market valuations returning to an average of 15.4x P/E,
P/E, menghasilkan target harga IHSG di 7.860 pada resulting in a target price of IDX Composite at 7,860
akhir tahun 2023. Simulasi skenario terbaik (best-case) by the end of 2023. Best case simulation supported
kami yang didukung oleh peningkatan laba sebesar by a 7% increase in profit and stronger margins, the
7% dan margin yang lebih kuat, maka IHSG dapat IDX Composite will able to reach the level of 8,100 by
mencapai level 8.100 pada akhir tahun. Untuk simulasi the end of the year. Furthermore, for a worst-case
skenario terburuk (worst-case), kami memperkirakan simulation, we predict overall profit growth to drop by
pertumbuhan laba secara keseluruhan turun 3% 3% primarily due to below-forecast economic growth
utamanya didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang in 2023. This may trigger continued outflows from
berada di bawah ekspektasi di 2023. Situasi seperti the Indonesian stock market, resulting in PE Multiple
ini dapat memicu berlanjutnya arus keluar dari bursa reaching 14.7x, ½ std. deviation below average, making
saham Indonesia, yang akan membuat PE Multiple IDX Composite target of 7,010 by the end of 2023.
mencapai 14,7x, ½ std.deviasi dibawah rata-rata,
menghasilkan target IHSG sebesar 7.010 di akhir 2023.
132